logo

logo
tumbuh subur tumbuh subur tunas-tunas pergerakan

Selasa, 18 Oktober 2011

Suryadharma Ali : “Reformasi bangkitkan syahwat berpolitik”



Suryadharma Ali adalah Menteri Agama Republik Indonesia ke-21. Beliau mulai menjabat pada tanggal 22 Oktober 2009 setelah dilantik di Istana Presiden oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggantikan Muhammad Maftuh Basyuni. Sebelumnya sahabat Suryadharma Ali adalah Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia yang ke-9 menggantikan Alimarwan Hanan pada kabinet bersatu mulai tanggal 21 Oktober 2004 sampai 1 Oktober 2009. Beliau juga pernah menggantikan Mari Elka Pangestu sebagai Menteri Perdagangan (ad-interim) pada tahun 2009..

Drs. Suryadharma Ali Msi  adalah pria kelahiran Jakarta pada tanggal 19 September 1956. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Agama Islam Negeri Syarief Hidayatullah, Jakarta, pada tahun 1984. Tahun 1984 ini  adalah asal usul tahun dimulainya sebagai tahun keberuntungan karena pada saat itu beliau terpilih sebagai Ketua Umum PB PMII dalam Kongresnya di Bandung, dimana ia sebelumnya adalah Ketua Umum PMII Cabang Ciputat dari tahun 1981-1982. Selanjutnya pada tahun 1985 ia berkarier di PT. Hero Supermarket hingga tahun 1999 di mana ia menduduki posisi sebagai  Deputi Direktur perusahaan ritel tersebut. Selain itu, ia juga aktif di berbagai organisasi ritel di Indonesia.

Pada Februari 2007, Suryadharma terpilih sebagai Ketua Umum PPP menggantikan Hamzah Haz. Kepengurusan periode kepemimpinannya didampingi oleh Wakil Ketua Umum Chozin Chumaidy, Irgan Chirul Mahfiz (Sekretaris Jenderal), Suharso Monoarfa (Bendahara), Bachtiar Chamsyah (Ketua Majelis Pertimbangan Pusat), KH Maemoen Zubair (Ketua Majelis Syariah), dan Barlianta Harahap (Ketua Majelis Pakar).

Jenjang karir yang cemerlang ini tidak lahir secara instan dan tiba-tiba, akan tetapi didahului oleh proses pengkaderan dan kependidikan bersama sang ayah yakni KH Ali Said, figur ulama Jakarta pada tahun 1970an sampai tahun 1980an.Prinsip-prinsip kegamaan, kemasyarakatan dan kepemimpinannya mengalir dan terinternalisir dalam dirinya.

Konsen dan perhatiannya pada organisasi dimulai ketika berkecimpung pada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia pada tahun 1977 / 1984 di Ciputat. Bersama dengan para sahabatnya, ia hidup layaknya mahasiswa pada masa itu. Pagi ngopi terus ke kampus, siang berdiskusi dan buat paper, sore ke warung mpok Yah atau ke Darkum, memesan nasi actual (hangat), malamnya killing time kongkow-kongkow di ibnu sina 1 no 23.

Dari kongkow-kongkow ini banyak pembicaraan silih berganti dari yang ringan-ringan sampai ke masalah kenegaraan, dari guyon-guyon sampai pada plavon kehidupan, dan seterusnya. Sekretariat dan asrama PMII menjadi saksi bahwa hidup itu terus mengalir tanpa ada yang bisa mencegahnya. Makna persahabatan, keunikan pergerakan, dan jargon-jargon kemahasiswaan biarlah terus berbicara. Ada satu tahapan yang harus dilalui, biarkanlah dilewati. Tak perlu disimpan.

Pada tahun 1            984 itu sahabat Suryadharma Ali sempat mengajar di Fakultas Ushuludin, dan kalau diteruskan, mungkin sama seperti Sahabat Prof. Fathurrahman Rauf, dan lain-lain. Tapi waktu mengatakan lain, dia melamar ke Hero dan keterusan. Karena persaingan di IAIN pada waktu itu bagi sahabat-sahabat PMII tidak kondusif. Yang mulus perjalananya di kampus adalah orang lain. Kebetulan HERO tbk saat itu membutuhkan tenaga Sang Pria Idola pada masanya, termasuk bagi sahabat Wardah, istrinya.

Dan pada tahun 1998 bersama sahabat Arif Mudatsir, KH. Syukron Makmun, Ahmad Bagdja, KH Ma’ruf Amin sempat ikut menggagas berdirinya Partai Nahdlatul Umah. Berdiskusi dari Kramat Raya, Menteng, sampai ke Surabaya. Pada waktru itu syahwat berpolotik mulai kuat.  Tapi ketika PKNU lahir dia memilih Partai Persatuan Pembangunan sampai sekarang bersama sahabat Arif Mudatsir Mandan, Pak Ma’ruf Amin ke Partai Kebangkitan Bangsa bersama Gus Dur, Pak Bagdja ke PBNU dan Badan Pertimbangan Agung, KH. Syukron Makmun jalan bersama yang lainnya.

Pada PEMILU 1999 ayah yang memiliki empat anak itu ikut berkampanye untuk Partai Persatuan Pembangunan, hasilnya beliau ketua Komisi V DPR RI 2001-2004, Bendahara Fraksi PPP MPR RI 2004-2009, dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP. Waktu terus berjalan, dan pada Kabinet bersatu dibawah komando Presiden RI ke 6 Dr. H. Soesilo Bambang Yudoyono sebagai Menteri Negara Koperasi dan UKM RI yang ke-9 dan Menteri Agama RI yang ke-21 pada kabinet bersatu jilid 2.

Bagi sahabat kader pergerakan dan para alumni, sekarang ini perlu ada komunikasi yang sehat dan taat system. Oleh karenanya perlu ada persiapan yang matang dalam melakukan networking sejak dini. Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia harus menunjukan prestasi kerja dan prestasi dalam berorganisasi. Jaringan itu sudah tersedia, tinggal bagaimana mengolahnya dengan benar, jujur dan dapat dipercaya. Baik sebagai organisasi maupun sebagai komponen bangsa ini.

Kita sudah saatnya menata diri dengan baik sehingga teman kita yang jauh diseberang sana pun melihat dan mengukur kita dengan objektif, tanpa perlu menghasilkan signal negative ataupun prasangka yang bisa merugikan kitra sendiri. Jadi perlu ada kesepakatan yang teruji dan dapat dipertanggung-jawabkan. Kata kuncinya ada pada komitmen yang dibangun dan komitmen itu harus dilaksanakan dengan berani dan berkeadilan. 4.6021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar